Jumat, 24 Juli 2009

Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah.

BEBERAPA PENGERTIAN KALOR

1 kalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1ºC.

1 kalori = 4.18 joule
1 joule = 0.24 kalori

Kapasitas kalor (H)

adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan suhunya 1ºC (satuan kalori/ºC).

Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC).

Kalor yang digunakan untuk menaikkan/menurunkan suhu tanpa mengubah wujud zat:

Q = H . Dt
Q = m . c . Dt

H = m . c

Q = kalor yang di lepas/diterima
H = kapasitas kalor
Dt = kenaikan/penurunan suhu
m = massa benda
c= kalor jenis

Kalor yang diserap/dilepaskan (Q) dalam proses perubahan wujud benda:

Q = m . L

m = massa benda kg
L = kalor laten (kalor lebur, kalor beku. kalor uap,kalor embun, kalor sublim, kalor lenyap) ® t/kg

wujud benda tidak menyebabkan perubahan suhu

Udara Dalam Benda Berongga

Kamu tau benda berongga? Ban motor, mobil, bola, adalah beberapa contohnya. Ada fenomena unik tentang benda-benda ini.

Jika mobil atau motor sering digunakan, maka ban akan kempis dalam waktu lama. Sebaliknya, jika jarang digunakan, akan kempis dalam waktu cepat. Aneh ya, mengapa demikian?

Sains bisa menjelaskannya. Tidak perlu sihir atau mistis, tentu saja.

Baik ban kendaraan atau bola, baru bisa digunakan jika diisikan udara ke dalamnya. Udara memiliki sifat menyusut dan memuai.

Jika ban kendaraan atau bola sering digunakan, molekul udara yang terdapat di dalam akan bergerak. Pergerakan antar molekul ini menghasilkan gesekan, dan lama kelamaan gesekan ini akan menghasilkan energi panas atau kalor. Pernah menggesek-gesekkan kedua telapak tangan saat kedinginan? Kita jadi merasa hangat bukan? Hangat yang kita rasakan disebabkan oleh gesekan antara telapak tangan kita sendiri. Nah, seperti itulah analoginya.

bola.jpg

Karena di dalam ban atau bola ini dihasilkan energi kalor, maka bola akan tetap hangat, tekanan udara pun tidak banyak berubah. Hal ini akan menyebabkan volume udara dalam bola atau ban tidak banyak berubah. Bola atau ban pun akan semakin lama kempisnya.

Sebaliknya, pada ban atau bola yang dibiarkan, udara di dalam akan mengalami pendinginan. Pendinginan akan memicu kurangnya volume udara. Semakin sedikit udara yang tersisa, semakin kecil volume udara di dalam ban, akan semakin kempis ban atau bola tersebut.

"Memanaskan Air dalam Plastik"

Memanaskan air dalama gelas plastik!? Bukannya akan meleleh tuh gelas plastik, tetapi ternyata nggak meleleh. Kenapa ya? Nah hal ini dapat dijelaskan secara fisika, mari kita lakukan sebuah percobaan sederhana berikut.

Alat dan bahan :

* Air mineral
* Gelas plastik
* Korek api

Langkah percobaan :

1. Dengan alat dan bahan yang tersedia, kita panaskan air (terserah bagaimana caranya).
2. Tetapi selama pemanasan, air tidak boleh dipindahkan dari gelas plastik tsb.

Konsep fisika :

Pada saat kita memanaskan langsung gelas berisi air mineral (seperti memasak dengan panci). Kalor mengalir dari sumber panas melintasi permukaan gelas dan diteruskan ke air. Namun, bukannya gelas meleleh karena panas yang ditimbulkan, justru air yang malah menjadi panas. Lalu kenapa hal ini terjadi? Dalam kasus gelas plastik kosong, panas yang diberikan akan langsung melelehkanya jika suhunya melebihi ambang tiitk leleh plastik. Namun ketika dalam gelas diisi air, kalor yang seharusnya melelehkan plastik dihantarkan ke air. Secara skematis, alur penghantaran panas dapat dilihat pada gambar.

Kalor dihantarkan oleh permukaan gelas ke air, dan kalor ini dimanfaatkan untuk memanaskan air. Karena kalor jenis air tinggi, waktu yang dibutuhkan untuk memanskan sampi suhu yang mampu melelehkan plastik cukup lama, akibatnya gelas plastik lebih tahan lama tanpa meleleh.